Mel Gibson mengonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan Joe Rogan pekan ini bahwa ia sedang menggarap sekuel film The Passion of the Christ, yang menjadi salah satu film terlaris garapannya di 2004. Gibson mengatakan bahwa proses syuting diharapkan bisa dimulai pada 2026 mendatang.

Dalam wawancara di acara The Joe Rogan Experience itu, Gibson mengatakan bahwa sekuel film yang akan dibuatnya itu rencananya akan diberi judul The Resurrection of the Christ, yang akan fokus membahas pertempuran antara kebaikan dan kejahatan.

Gibson bekerja sama dengan Randall Wallace, saudaranya, yang juga merupakan penulis skenario, dalam menyiapkan naskah film. Menurutnya, cerita akan dimulai dari kebangkitan Tuhan Yesus dan akan menggunakan alur cerita yang “linear”.

“Jadi, ada beberapa ide bagus yang disatukan, tetapi ada juga beberapa hal yang gila,” kata Gibson. “Saya pikir, dalam upaya menceritakan kisahnya secara sungguh-sungguh dengan benar, Anda harus benar-benar memulai dengan kejatuhan para malaikat, yang berarti berada di tempat lain, di alam lain. Anda harus pergi ke neraka”.

Film ini akan mencakup peristiwa-peristiwa terkenal dalam Injil, tetapi akan ditempatkan “dalam kerangka dimana Anda juga menjawab beberapa pertanyaan,” kata Gibson.

“Apakah Anda percaya bahwa kisah itu adalah peristiwa yang nyata?” Tanya Rogan kepada Gibson.

“Ya, saya percaya,” Jawab Gibson.

Alkitab, kata Gibson, adalah benar.

“Saya menganggap Injil sebagai sejarah,” katanya. “Itu adalah sejarah yang dapat diverifikasi. Sebagian orang berkata, ‘Ya, itu hanya dongeng. Itu tidak pernah ada’ – tetapi sesungguhnya peristiwa itu memang ada. Ada catatan lain, catatan sejarah yang dapat diverifikasi, di luar Alkitab, yang mendukung pandangan ini bahwa peristiwa itu memang ada. Dan aspek lainnya adalah bahwa semua penginjil, para rasul, yang pergi ke luar sana, setiap orang dari mereka mati daripada harus menyangkal kepercayaan mereka, dan tidak ada orang yang mau mati karena kebohongan. Tidak ada. Jadi, itu bagian dari apa yang saya lakukan, yaitu menunjukkan bahwa tidak ada yang mati karena kebohongan.”

Kebangkitan, kata Gibson, merupakan konsep yang menantang bagi banyak orang non-Kristen.

“Kebangkitan adalah konsep yang paling sulit diterima orang,” kata Gibson. “Itulah konsep yang perlu diterima dengan iman”.

Menurut Gibson, agama Kristen adalah agama yang berbeda dengan agama-agama lain.

“Siapa yang bangkit kembali tiga hari kemudian setelah Dia dibunuh di depan umum? Siapa yang bangkit kembali dengan kekuatan-Nya sendiri?” kata Gibson, yang dikenal dengan ceplas ceplosnya.

Gibson adalah orang yang percaya Kristus sejak kecil, “tetapi seiring bertambahnya usia, saya mulai beriman melalui intelektual dan membaca.”

Baginya, film The Passion of the Christ amatlah personal.

“Idenya adalah bahwa kita semua bertanggung jawab atas hal ini, bahwa pengorbanan-Nya adalah untuk semua umat manusia,” kata Gibson ketika berbicara tentang kematian Kristus di kayu salib.

“Saya lahir dalam keluarga Katolik,” tambahnya. “Saya sangat Kristen dalam keyakinan saya, Anda tahu. Jadi, saya benar-benar percaya hal ini sepenuhnya. Jadi, menggambarkannya adalah sebuah kehormatan”. [ ]

Editor: OYR