Aksi pembantaian terhadap umat Kristen kembali terjadi di Mozambik bulan ini. Tindakan tak berperikemanusiaan itu dilakukan oleh kelompok garis keras yang berafiliasi dengan ISIS.
Sebanyak 11 orang Kristen dibunuh di desa Naquitengue, dekat Mocimboa da Praia, provinsi Cabo Delgado. Wilayah ini telah menjadi sasaran serangan dari kelompok garis keras sejak 2017.
Pada minggu lalu, sekelompok orang tiba di desa itu pada sore hari lalu mereka mengumpulkan penduduk. Selanjutnya, mereka memisahkan warga Kristen dan Muslim berdasarkan nama dan etnis, lalu mulai menembaki orang-orang Kristen.
Aksi brutal sekelompok orang itu telah diakui dan dibenarkan oleh kelompok teroris lokal yang mengaku setia kepada ISIS.
“Mereka menembaki orang-orang Kristen, menghujani mereka dengan peluru,” kata Friar Boaventura, seorang misionaris di wilayah tersebut. “Serangan itu dilakukan oleh kelompok teroris lokal yang mengaku setia kepada ISIS, dan dalam pernyataannya mereka mengatakan bahwa mereka telah membunuh 11 warga Kristen dalam operasi tersebut. Namun, jumlah korban sebenarnya mungkin lebih tinggi, dan ada juga orang yang terluka parah”.
Tindakan memisahkan warga Kristen dari Islam juga bukanlah hal yang baru, tetapi telah berkali-kali terjadi di wilayah itu.
Uskup Pemba António Juliasse mengatakan bahwa serangan di provinsi Cabo Delgado dan provinsi tetangga Niassa telah mengakibatkan sekitar 1 juta orang mengungsi. Ia menambahkan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar 5.000 orang dibunuh dengan brutal.
Ia pun mendesak umat Kristen untuk peduli dengan situasi yang terjadi di sana dan menyatakan solidaritas untuk membantu meringankan penderitaan mereka.
Laporan lain menyebutkan adanya sejumlah perempuan Kristen yang diculik dan dipaksa berganti keyakinan. Ada juga yang akhirnya menjadi budak seks.
“Kami mengutuk segala upaya yang memaksa orang untuk mengubah agama mereka,” kata Johan Viljoen, direktur Denis Hurley Peace Institute. “Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia yang tercela”.
Sementara, surat edaran internal ISIS yang bocor menyarankan kepada para pejuang di Mozambik untuk melakukan tes kesehatan terhadap budak perempuan yang tidak perawan sebelum mengirimkan mereka kepada para pejuang.
Dalam surat edaran yang dilaporkan oleh Cabo Ligado, sebuah lembaga pemantau konflik, juga disebutkan adanya perintah untuk membunuh mereka yang menolak masuk Islam.
Pada Maret 2021, Amerika Serikat telah memasukkan kelompok ISIS-Mozambik ke dalam daftar “Teroris Global yang Ditandai Secara Khusus”. Kelompok ini dikenal juga dengan nama Ansar al-Sunna atau di dalam masyarakat lokal disebut al-Shabaab. Mereka telah menyatakan janji setia kepada ISIS pada awal April 2018.
Editor: OYR