
UNESCO Umumkan Yerikho Sebagai “Warisan Palestina”
Badan PBB untuk urusan Pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) secara resmi memasukkan kota kuno Yerikho ke dalam Daftar Warisan Dunia. Kota kuno itu disebut sebagai “Warisan Palestina” dan disambut gembira oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Keputusan UNESCO ini diumumkan melalui platform X—dulunya Twitter—berdasarkan hasil pertemuan Komite Warisan Dunia ke-45 yang digelar di Riyadh, Arab Saudi. Israel mengecam keputusan itu dan menuduh Palestina memanfaatkan UNESCO untuk kepentingan politik.
Artikel Terkait
- Dianggap Menodai Masjid Al-Aqsa, Hamas Serang Israel
- Para Pemimpin Gereja di Yerusalem dan Uskup Agung Anglikan Serukan Gencatan Senjata di Gaza
- Seberapa Besar Dukungan Warga Palestina Terhadap Hamas?
- Dekorasi Natal di Betlehem Dicopot Sebagai Bentuk Solidaritas Bagi Gaza
- Pergerakan Pemuda Kristen Belanda dan Eropa Tolak Rencana Trump di Gaza
Meski begitu, UNESCO membela keputusan mereka. Menurut salah satu diplomat yang tidak mau disebutkan namanya, kota kuno Yerikho—yang lebih dikenal dengan sebutan Tel al-Sultan—sudah diajukan ke UNESCO selama tiga tahun. Tidak ada pihak yang keberatan dengan pengajuan itu. Apalagi, menurutnya, tidak ada lagi sisa-sisa orang Yahudi ataupun Kristen di sana.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan akan bekerja sama dengan rekan-rekannya di UNESCO untuk mengubah keputusan yang mereka anggap salah itu.
Kota kuno Yerikho dianggap sebagai “kota tertua di dunia”, lebih tua dibanding piramida di Mesir. Dalam Alkitab, Yerikho menjadi kota yang dikepung oleh Israel selama enam hari ketika mereka menyeberang ke Tanah Perjanjian. Pada hari ketujuh, mereka meniupkan terompet atau shofar dan temboknya pun roboh.
Editor: OYR
Kirim Donasi