
Pergerakan Pemuda Kristen Belanda dan Eropa Tolak Rencana Trump di Gaza
Sayap pemuda Kristen partai SGP Reformasi Belanda, SGP Youth, dan Pergerakan Politik Kristen Eropa, ECPYouth, menyerukan para politisi Belanda dan Eropa untuk menolak rencana Presiden AS Donal Trump untuk merelokasi penduduk Gaza.
Proposal Trump itu dinilai tak hanya kontroversial tetapi juga menimbulkan kekhawatiran serius, sebab rencana Trump itu dianggap sama saja dengan pembersihan etnis dan melanggar hukum internasional.
Sebelumnya, Presiden Trump mengusulkan untuk mengambil alih kendali Gaza, tanpa pemerintah Palestina. Selanjutnya, Yordania dan Mesir akan menerima warga Gaza yang mengungsi sementara AS membangun kembali wilayah tersebut. Penduduk Palestina yang tersisa akan ditempatkan di enam kamp pengungsi di luar Gaza. Gaza tidak akan memerintah dirinya sendiri tetapi tetap di bawah pemerintahan AS.
Artikel Terkait
- Para Pemimpin Gereja di Yerusalem dan Uskup Agung Anglikan Serukan Gencatan Senjata di Gaza
- Seberapa Besar Dukungan Warga Palestina Terhadap Hamas?
- Dianggap Menodai Masjid Al-Aqsa, Hamas Serang Israel
- Dekorasi Natal di Betlehem Dicopot Sebagai Bentuk Solidaritas Bagi Gaza
- Para Pemimpin Gereja di Inggris Desak Perdana Menteri untuk Bantu Hentikan Perang di Gaza
Para pemuda menilai tindakan memindahkan orang secara paksa tanpa persetujuan mereka, meskipun hanya bersifat sementara, tidak dapat diterima. Hal itu melanggar hukum internasional dan merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. Selain itu, tindakan tersebut dapat dipandang sebagai kejahatan perang.
Lebih jauh, menampung penduduk Palestina di enam kamp pengungsi merupakan tindakan moral yang tercela dan tidak dapat diterima. Rencana itu akan meningkatkan penderitaan warga Palestina dan semakin meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
SGP Youth dan ECPYouth menilai perlunya solusi jangka panjang bagi masa depan warga Israel dan Palestina. Solusi dua negara dianggap menjadi jalan paling logis ke depan, tetapi harus melibatkan kerja sama internasional dan partisipasi dari rakyat Palestina. Penduduk setempat tidak boleh dikecualikan dalam penentuan masa depan mereka.
Kedua pergerakan politik pemuda Kristen ini selanjutnya menyerukan para politisi Eropa untuk menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional dan martabat manusia. Masa depan Israel dan Gaza membutuhkan visi jangka panjang, bukan rencana perbaikan cepat yang hanya mengalihkan masalah ke tempat lain, dan memperburuk penderitaan rakyat Gaza.
Editor: OYR
Kirim Donasi