
HUT ke-75 PGI
PGI: Lima Krisis Menjadi Tantangan Gereja-gereja di Indonesia
Jelang perayaan HUT ke-75, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyoroti lima krisis yang menjadi tantangan gereja-gereja di Indonesia.
Krisis pertama adalah kesatuan gereja, dimana masih ada ego sektoral di antara gereja-gereja yang membuat persatuan sulit terwujud. Karenanya, PGI mengajak gereja-gereja agar lebih terbuka dan bersatu dalam menghadapi tantangan bersama.
“Dimana kadang-kadang gereja sering terjebak pada ego masing-masing belum merasa satu,” kata Sekretaris Umum PGI Pdt. Darwin Darmawan.
Kedua, krisis ekologi atau lingkungan hidup. Menurutnya, pemanasan global terus meningkat dan jika tidak ditangani akan berdampak semakin parah dari apa yang dirasakan saat ini.
“Gereja perlu berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem,” katanya.
Artikel Terkait
Ketiga, krisis keluarga. Isu seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penghargaan terhadap hak perempuan dan anak, serta kerapuhan keluarga menjadi perhatian serius. Gereja diharapkan dapat menjadi tempat yang mendukung ketahanan keluarga.
Keempat, krisis pendidikan. Tingkat literasi masyarakat yang rendah serta tantangan bagi sekolah-sekolah Kristen untuk tetap relevan menjadi fokus PGI.
“Gereja berupaya memperbaiki kualitas pendidikan agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.
Terakhir, tantangan teknologi dan kecerdasan buatan. Perkembangan AI menjadi peluang sekaligus tantangan. Gereja harus siap menghadapi disrupsi ini agar teknologi dapat digunakan untuk kebaikan, bukan menjadi ancaman.
“Gereja-gereja yang bersatu, perlu tangguh menghadapi krisis, tapi juga relevan di tengah-tengah krisis ini bisa menjadi jawaban, menjadi solusi. Di tengah kegelapan gereja bisa menjadi terang,” katanya.
Editor: OYR
Kirim Donasi