
Pengelola Anugerah Allah
“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengelola yang baik dari berbagai anugerah Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah. Jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu melalui Yesus Kristus. Dialah yang punya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin” (1Petrus 4: 10-11)
Salah satu hal yang menarik dari profesi kedokteran adalah adanya “spesialisasi”. Bukan hanya “spesialis”, tetapi juga sampai “sub-spesialis”. Karena itu, seorang dokter spesialis akan sangat menguasai spesialisasinya, dan akan merujuk kepada dokter lain jika penyakit yang ia tangani bukanlah bagian dari spesialisasinya.
Dengan begitu, seorang dokter memahami batasan kemampuannya, tetapi sekaligus tahu ke mana harus merujuk pasiennya jika diperlukan. Artinya, ia tidak hanya sekedar menguasai apa yang menjadi spesialisasinya, tetapi juga harus tahu spesialisasi lain di luar dirinya yang kelak akan membantu dia menangani pasiennya.
Artikel Terkait
Dalam dunia pelayanan pun kita seharusnya demikian. Kita perlu mengenal “karunia” apa yang ada dalam diri kita, lalu melayani dengan sepenuh hati berdasarkan karunia yang kita miliki. Pada saat yang sama, kita perlu tahu apa “karunia” yang dimiliki oleh orang-orang di sekitar pelayanan kita, sehingga kita akan memiliki rasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian, kita dapat saling melayani seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh dari Allah. Amin!
KITA HANYA BISA SALING MELAYANI JIKA KITA MENGENAL KELEBIHAN DAN KEBUTUHAN ORANG LAIN

Penulis:
Yosi Rorimpandei
Koordinator Komisi Pengajaran GKRIDC