Paus Fransiskus Ungkap Kotak Putih Berisi Skandal dalam Gereja
Paus Fransiskus mengatakan bahwa ia mewarisi sebuah “kotak putih besar” yang penuh dengan dokumen terkait berbagai skandal yang dihadapi oleh Gereja Katolik saat serah terima jabatan dari pendahulunya.
Hal tersebut diungkapkan Paus dalam otobiografinya berjudul Spera atau “Harapan”. Otobiografi ini sangat dinanti-nantikan oleh banyak orang, dan telah diterbitkan pada Selasa (14/1/2025).
Fransiskus menjadi paus pada 2013 setelah pengunduran diri Benediktus XVI yang mengejutkan. Keputusan Paus Benediktus XVI tersebut telah mengukir sejarah baru bagi Paus Fransiskus, dimana ia bisa melakukan serah terima jabatan secara langsung ketika ia mulai menjabat.
Tak lama setelah terpilih sebagai paus, Fransiskus mengunjungi Benediktus di Castel Gandolfo, kediaman musim panas kepausan di selatan Roma.
“Ia memberi saya sebuah kotak putih berukuran besar,” tulis Paus Fransiskus. “’Semuanya ada di sini,’ katanya kepada saya. ‘Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan situasi yang paling sulit dan menyakitkan. Kasus-kasus penyalahgunaan jabatan, korupsi, transaksi gelap, dan perbuatan-perbuatan yang salah.’”
Benediktus kemudian mengatakan kepadanya, “Saya telah sampai sejauh ini, mengambil tindakan-tindakan ini, menyingkirkan orang-orang ini. Sekarang giliran Anda”.
Paus Fransiskus kemudian menuliskan dalam otobiografinya, “Saya telah melanjutkan jalannya”.
Meski begitu, Paus tidak menyebutkan isi kotak itu atau skandal apa pun yang telah ditangani dengan baik oleh Paus Benediktus, yang wafat pada Desember 2022. Paus Fransiskus juga tidak menyebutkan skandal apa saja yang telah ia bereskan selama hampir 12 tahun masa kepausannya.
Pada Februari 2013, Benediktus menjadi paus pertama dalam hampir 600 tahun yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Sebagai seorang paus yang konservatif, masa jabatannya dibayang-bayangi oleh skandal pelecehan seksual di dalam gereja. Ia meninggal dengan meninggalkan reputasi buruk setelah masa kepausannya yang dianggap memecah belah.
Tahun terakhir masa kepausan Benediktus juga ternoda oleh skandal “Vatileaks”, yang mengungkapkan tuduhan korupsi, konflik internal, dan salah urus keuangan.
Meskipun ada laporan tentang keberadaan kotak putih pada 2013 dan tahun-tahun berikutnya, tetapi otobiografi Paus Fransiskus menjadi yang pertama mengungkapkan hal itu secara terbuka.
Penerbit Italia, Mondadori, mengatakan bahwa Spera adalah otobiografi pertama yang diterbitkan oleh seorang paus, meskipun Fransiskus telah menerbitkan karya-karya bergaya memoar lainnya.
Dalam buku, yang ia tulis bersama penulis Italia, Carlo Musso itu, Paus Fransiskus menjelaskan proses konklafnya. “Ketika nama saya diucapkan untuk ketujuh puluh kalinya, ada tepuk tangan meriah, sementara suara terus dibacakan.” Tulisnya. “Saya tidak tahu persis berapa jumlah suara yang ada pada akhirnya, saya tidak lagi mendengarkannya, suara itu menutupi suara pengawas”.
Dalam bagian tentang perempuan, Paus Fransiskus menulis bahwa “Gereja adalah perempuan bukan laki-laki” dan mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk “bergerak maju” dalam mengidentifikasi metode dan kriteria baru untuk memastikan “perempuan lebih terlibat penuh dan memainkan peran kunci dalam berbagai bidang kehidupan sosial dan gerejawi”.
Namun, ia mengesampingkan kemungkinan perempuan menjadi imam. “Salah satu dosa besar yang telah kita lakukan adalah ‘menjadikan gereja sebagai tempat yang maskulin’. Oleh karena itu, gereja perlu ‘dihilangkan sifat maskulinnya’—sambil menyadari, pada saat yang sama, bahwa ‘menjadikan gereja sebagai tempat yang maskulin’ bukanlah hal yang manusiawi maupun Kristen, karena dosa besar lainnya tentu saja adalah klerikalisme,” tulisnya.
Dalam buku itu, Fransiskus juga mengungkapkan bahwa ia lolos dari dua bom bunuh diri saat berkunjung ke Irak pada 2021 setelah upaya pembunuhan terhadapnya digagalkan oleh intelijen Inggris dan polisi Irak. []
Editor: OYR
Live Streaming...
Persekutuan Doa
Persekutuan Doa Diaspora Copylas
ALAMAT KAMI
Alamat:
KAPEL ALFA
Taman Alfa Indah Blok J-1 No. 39
Jakarta Selatan