Live Streaming:
Live Streaming:
Pokok Doa 4
Live Streaming:
Pokok Doa 4
Januari 2025 | Seri Surat Tesalonika

Kedatangan Kristus

1 & 2 Tesalonika
Bagikan di:

“Karena jikalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia mereka yang telah meninggal” (1Tesalonika 4:14)

PENGANTAR SURAT TESALONIKA

Beberapa penafsir Perjanjian Baru meragukan jika penulis surat 1 dan 2Tesalonika adalah Rasul Paulus. Namun, hanya sedikit yang meragukan surat 1Tesalonika dibanding 2Tesalonika. Umumnya para ahli mengaminkan jika surat 1Tesalonika benar-benar otentik berasal dari Paulus. Sementara, surat 2Tesalonika cukup banyak yang meragukannya.

Alasan penolakan ini antara lain: Pertama, karena adanya perbedaan konsep eskatologis dalam 2Tesalonika. Di dalam 1Tesalonika dikatakan bahwa Yesus akan segera datang, sementara dalam 2Tesalonika dikatakan bahwa akan ada berbagai tanda yang mendahului kedatangan-Nya; Kedua, konsep penghakiman bagi orang-orang yang tidak percaya berbeda dengan teologi Paulus; Ketiga, pemikiran teologis Paulus dalam 2Tesalonika dianggap terlalu maju dan berkembang; dan keempat, “nada bicara” Paulus terlalu keras dalam 2Tesalonika. Keempat alasan ini nampaknya tidak cukup kuat untuk menolak jika penulis surat 2Tesalonika adalah penulis yang sama dengan 1Tesalonika, yaitu Rasul Paulus.

Paulus sendiri pernah berkunjung ke Tesalonika sekitar tahun 50-51 Masehi dalam perjalanan misinya yang kedua. Ada yang mengatakan bahwa pada saat itulah jemaat di Tesalonika dirintis oleh Paulus, tapi bukti-bukti yang mendukung hal itu sangatlah minim. Apalagi, dalam Kisah Para Rasul dicatat bahwa kunjungan itu tidaklah terlalu lama akibat adanya keributan di kota itu, yang diakibatkan oleh hasutan dari kelompok-kelompok Yahudi (bdk. Kis. 17:1-9). Tetapi, tampaknya ada momen-momen penting yang terlewatkan dalam catatan Kisah Para Rasul, sebagaimana diungkapkan dalam tulisan-tulisan Paulus lainnya. Misalnya, ketika ia menerima dua kali bantuan dari jemaat Filipi (Flp. 4:16), ia bekerja siang dan malam untuk memberitakan Injil kepada jemaat di Tesalonika (1Tes. 2:9), dimana ia berhasil membuat banyak orang menerima Kristus (bdk. 1Tes. 1:9).

Kota Tesalonika memang merupakan kota penting dan strategis. Pada zaman Paulus, kota ini merupakan ibu kota dan sekaligus kota metropolitan di Makedonia. Nama kota ini diambil dari nama saudara perempuan Aleksander Agung, yang merupakan istri dari Kassander, salah satu jenderal Aleksander yang mendirikan kota ini. Kota ini menjadi kota terbesar di Makedonia dan penduduknya kebanyakan adalah kaum intelektual Yunani yang setia pada Kerajaan Romawi. Kota ini menjadi kota Hellenis pertama yang dijangkau Paulus dalam perjalanan misinya.

Dari penjelasan-penjelasan yang disampaikan Rasul Paulus dalam kedua surat untuk jemaat di Tesalonika, bisa ditarik kesimpulan bahwa jemaat ini didominasi oleh para “petobat baru”, yaitu mereka yang baru menjadi Kristen, entah dari latar belakang Yahudi maupun Greko-Yunani. Misi Paulus di Tesalonika banyak mendapatkan hambatan dari kelompok Yahudi, sehingga jemaat-jemaat mula-mula di kota ini juga kerap menghadapi tantangan penganiayaan dari kelompok Yahudi yang lumayan besar di kota ini.

Kedua surat ini diyakini ditulis dalam waktu yang berdekatan, sekitar tahun 50 atau 51 Masehi. Namun, yang mana yang lebih dahulu ditulis, masih menjadi perdebatan. Bukti-bukti internal dari 1Tesalonika maupun 2Tesalonika kurang bisa memastikan surat mana yang lebih dulu ditulis. Satu-satunya ayat yang mungkin bisa mendukung bahwa 1Tesalonika ditulis lebih dahulu adalah dalam 2Tes. 2:15.

Tema yang sama ditekankan oleh kedua surat ini adalah mengenai “kedatangan kembali” Tuhan Yesus Kristus (parousia). Kedatangan Tuhan Yesus menjadi fondasi dari “pengharapan” (elpis) orang percaya. Tema pengharapan ini ditekankan secara khusus dalam 1Tesalonika. Dalam hal itu, dibutuhkan “kekudusan” (hagiosmos) hidup orang percaya. Sementara, dalam 2Tesalonika, kedatangan Tuhan Yesus lebih fokus pada tindakan penghakiman yang akan Ia lakukan. Meski begitu, ada upaya Rasul Paulus untuk “mengerem” antusiasme yang berlebihan terhadap “hari Tuhan”, sehingga menjadi “bermalas-malasan” dalam hidup mereka.

 

***

 

Tahun Baru (1 Januari 2025)

HIDUP KUDUS
1Tesalonika 4:1-12

Rasul Paulus mengingatkan pentingnya hidup dalam kekudusan (hagiasmos), yang membedakan orang-orang percaya dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Selain itu, ada juga nasihat tentang “kasih persaudaraan” (filadelfia), dengan tidak mencampuri urusan orang lain, dan berusaha mencari nafkah sendiri, agar menjadi orang yang dihormati.

Inti dari nasihat Paulus adalah bagaimana supaya ada progress, baik dalam kekudusan maupun filadelfia. Jemaat tidak boleh merasa jenuh atau puas mencapai titik kekudusan dan filadelfia tertentu, melainkan harus terus berusaha lagi, sehingga semakin meningkat dari waktu ke waktu.

FOKUS: Hidup kudus dan dalam kasih persaudaraan.

 

Minggu I (5 Januari 2025)

KEDATANGAN KRISTUS
1Tesalonika 4:13-5:11

Tampaknya topik “kedatangan Kristus” (parousia) menjadi salah satu topik penting di internal jemaat Tesalonika. Sekitar seperempat bagian dari kedua surat ini membahas topik ini, bahkan menjadi bagian paling lengkap dalam tulisan Rasul Paulus yang secara khusus berbicara tentang parousia. Topik ini diawali dengan pertanyaan mengenai keadaan orang-orang yang sudah mati sebelum kedatangan Kristus. Banyak jemaat di Tesalonika masih bersedih dengan mendalam dan berkepanjangan akibat kehilangan saudara-saudara mereka karena ketidaktahuan mereka akan keadaan saudara-saudara mereka ketika Kristus datang kembali.

Rasul Paulus mengingatkan jemaat untuk saling menghibur satu dengan yang lainnya berdasarkan iman pada Kristus dan kebangkitan-Nya. Sambil itu, jemaat didorong untuk terus berjaga-jaga sampai waktunya tiba.

FOKUS: Sikap jemaat menjelang kedatangan Kristus.

 

Minggu II (12 Januari 2025)

HIDUP BERJEMAAT
1Tesalonika 5:12-22

Perikop ini berisi nasihat yang cukup padat dan to the point dari Rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika. Diawali dengan nasihat untuk menaruh hormat kepada para pemimpin dalam jemaat. Nasihat untuk menghadapi jemaat-jemaat yang bersalah atau tidak tertib (ataktos), tawar hati, dan lemah. Hingga nasihat-nasihat yang bersifat spiritualitas pribadi, mencakup sukacita, doa, ungkapan syukur (eukharisteō).

Inti dari nasihat-nasihat Rasul Paulus dalam perikop ini adalah bagaimana menjaga dan memelihara hidup jemaat sebagai organisasi dan organisme. Dua hal ini kerap berbanding terbalik tatkala jemaat fokus pada satu sisi saja. Fokus pada pengembangan organisasi kerap melemahkan pertumbuhan organisme, sebaliknya fokus pada pengembangan organisme, sering mengabaikan ketertiban organisasi.

FOKUS: Membangun dan memelihara jemaat secara organisasi dan organisme.

 

Minggu III (19 Januari 2025)

MURTAD & DURHAKA
2Tesalonika 2:1-12

Ada dua hal yang diperingatkan Rasul Paulus di perikop ini, yaitu apostasia (kemurtadan) dan apōleias (kedurhakaan). Dua istilah yang digunakan Paulus di sini merujuk pada apa yang dalam tradisi Ibrani disebut Īsh Belī‘al dan Benīm Mashkhīthīm, yang juga berkaitan erat dengan konsep eskatologis dalam pemikiran Yudaisme.

Menurut Paulus, dua hal ini akan semakin berkembang menjelang kedatangan Kristus, sehingga patut diwaspadai, supaya jemaat jangan sampai tertipu atau terperdaya oleh salah satu dan/atau keduanya.

FOKUS: Jemaat semakin berakar dalam iman agar terhindar dari kemurtadan dan kedurhakaan.

 

Minggu IV (26 Januari 2025)

DISIPLIN JEMAAT
2Tesalonika 3:6-15

Rasul Paulus menyoroti dua kebiasaan buruk dalam jemaat: Pertama, jemaat yang tidak disiplin dalam bekerja, dan kedua, jemaat yang tidak disiplin dalam hal pengajaran (paradosis). Bagi Paulus, kedua hal ini saling berkaitan erat, sebab mereka yang malas atau tidak disiplin dalam bekerja sama saja dengan tidak mematuhi pengajaran para rasul.

FOKUS: Jemaat yang disiplin dalam bekerja dan pengajaran. []

Bagikan di:
Penulis:

Yosi Rorimpandei

Koordinator Komisi Pengajaran GKRIDC

Live Streaming...

IBADAH MINGGU KE-2

Minggu, 12 Jan 2025 10:00 WIB

Ibadah GKRI Diaspora Copylas minggu ke-2

ALAMAT KAMI

Jika Saudara membutuhkan informasi, layanan konseling atau ingin beribadah bersama kami, silakan menghubungi kami

Alamat:

KAPEL ALFA
Taman Alfa Indah Blok J-1 No. 39
Jakarta Selatan

WhatsApp:

+62815-1341-3809