Sebanyak enam puluh sembilan pimpinan gereja dan lembaga bantuan berkumpul dan mendesak Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, untuk melakukan apa yang dia bisa guna mengakhiri pertempuran antara Israel dan Gaza.
Mengutip ratapan dari Alkitab, para pimpinan gereja menuliskan surat kepada Sunak dan berkata, “sudah cukup”, serta meminta para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan guna mencegah lebih banyak kematian.
“Kami menulis sebagai pemimpin agama dan berkata ‘sudah cukup’,” tulis mereka. “Kami tidak bisa tinggal diam karena generasi keluarga di Gaza musnah dalam sekejap”.
“Para pemimpin dunia tidak bisa berdiam diri sementara warga sipil Palestina di Gaza mengalami kehancuran dan trauma yang begitu dahsyat”.
“Kampanye pemboman tanpa henti dan tidak terkendali dengan dampak mengerikan yang tidak pandang bulu, serta invasi darat oleh Israel harus diakhiri”.
“Kami menangis dengan hati yang hancur ketika mendengar rumah sakit, masjid, gereja, dan sekolah rusak dan hancur akibat perang ini. Di Gaza, tidak ada tempat yang aman. Tidak ada perlindungan. Tidak ada jalan keluar”.
Surat itu ditandatangani antara lain oleh perwakilan dari Gereja Anglikan, Gereja Katolik, dan Gereja Metodis. Salah satu permintaan mereka adalah dorongan menuju gencatan senjata permanen.
“Kami sangat berduka atas keterlibatan Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya dalam berlanjutnya kekerasan melalui upaya untuk secara aktif menentang gencatan senjata, termasuk dengan memveto berbagai Resolusi PBB”.
“Sebaliknya, kami menyerukan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk melakukan segala yang mungkin untuk menjamin gencatan senjata bilateral, yang akan menghentikan semua kekerasan dari Hamas dan Israel, memungkinkan pembebasan sandera sipil yang ditahan di Gaza dengan aman, dan memberikan akses yang segera dan memadai terhadap bantuan yang sangat dibutuhkan, bantuan kemanusiaan yang akan tersampaikan, termasuk melalui penyeberangan ke Israel”.
“Tanpa kesepakatan untuk mengakhiri kekerasan dari semua pihak – tidak ada jalan ke depan”.
Pada hari Senin (4/12/2023), Israel kembali menyerukan kepada warga di Gaza selatan untuk mengungsi ketika mereka meningkatkan upaya untuk melenyapkan Hamas.
Editor: OYR